Followers

Saturday, 2 January 2016

UJIAN PENELITIAN



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan era globalisasi ke seluruh dunia yang sudah merata, menyebabkan kebutuhan masyarakat sekarang sudah mulai sadar akan kewajiban dan hak-haknya. Hal ini menuntut semua organisasi yang berhubungan dengan pelayanan akan hak masyarakat supaya organisasi lebih kompetitif akan semua kebutuhan masyarakat yang ada di sekitar.
Agar organisasi pelayanan dapat berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan harapan maka organisai harus mempunyai dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), karena baiknya organisasi harus dipegang atau di jalankan oleh orang-orang yang ahli dan mampu akan menjalankan untuk mengatur sumber daya yang ada supaya bisa efektif dan efisien dalam menjalankan akan kewajiban yang telah diberikan oleh atasan, sehingga dapat mewujudkan menjadi organisasi yang inovatif, kreatif dan kompetitif.
Untuk itulah manajemen organisasi harus bisa mewujudkan sumber daya manusia yang ada supaya dapat mewujudkan tujuan organisasi yang baik dan akurat dalam berorganisasi dan menyelasaikan pekerjaan yang maksimal.
Insentif adalah salah satu strategi yang di terapkan dalam organisai supaya dapata memberikan rangsangan untuk memotivasi sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi supaya dapat bekerja yang optimal dengan memberikan potensi yang dimiliki untuk kemajuan organisasi itu sendiri.
Disamping pegawai mendapatkan imbalan berupa gaji atas kontribusi yang telah diberikan terhadap organisasi, pemberian insentip juga dapat memberikan rangsangan terhadap para karyawan supaya lebih meningkatkan prodiktivitas kerja yang berujung pada kinerja pegawai yang optimal.
Pemberian insentif ini diharapakan kepada para pegawai supaya membuahakan dan menjadi motivasi nilai yang positif, hal ini akan memberikan dampak nilai yang positif dalam menjalankan tugas-tugasnya supaya tetap semangat dan terhindar dari menurunya produktifitas kerja para pegawai.
Motivasi didalam para pegawai dipastikan akan heterogen dan dapat bergabung dalam organisasi, hal ini bisa dipengaruhi dalam faktor pendidikan, lingkungan, kepribadian maupun kebutuhan masing-masing, dalam pemberian insentif akan dapat mempersempit perbedaan tujuan pegawai sehingga dapat memotivasi supaya semangat memberikan dediksi tinggi terhadap organisasi.
Pemberian insentif kepada pegawai didasarkan kepada seberapa besar pengorbanan yang telah diberikan kepada perusahaan sesuai dengan tingkat jabatannya masing-masing. Menurut beberapa ahli pengertian insentif yaitu: “imbalan keuangan yang diberikan karyawan yang produksinya melebihi standar produksinya melebihi standar sebelumnya”.(Frederick W. Taylor, 1998:35).
“Pemberian imbalan yang bersifat tradisional kepada para pegawai atau karyawan atas dasar kontribusi yang telah diberikanya kepada organisasi atau perusahaan”. (Hendry Fayol, 1998:75).
Kinerja yang optimal adalah kebanggaan manajemen diseluruh organisasi, akan tetapi kinerja akan tercapai apabila proses kerja yang dilakukan pada organisasi berjalan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, hal ini diterapkan dari sistem timbal balik dari para pegawai dan motivasi dalam tujuan organisasi.
Untuk mengetahui sejauh mana bahwa insentif adalah motivasi dalam kinerja pegawai dan organisasi, maka penulis dapat mengambil judul “(PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI INTERNAL TERHADAP KINERJA APARAT DESA)”. Studi kasus di kantor Kecamatan Cisayong , Tasikmalaya, Jawa Barat.

1.2  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:
a)      Insentif adalah hal paling utama dalam setiap organisasi untuk memotivasi dan mengefektifkan kinerja para pegawai.
b)      Dengan diberikannya insentif kepada karyawan diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam bekerja sehinga akan terciptanya efektifitas dan optimalisasi dalam bekerja.

1.3  Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi masalah sebagai berikut:
a)      Insentif salah satu motivasi atas kinerja pegawai atau karyawan, karena tanpa ada motivasi para pegawai atau karyawan tidak akan optimal dan memberikan hasil kerja yang optimal.
b)      Manajemen Sumber Daya manusia (MSDM) adalah hal yang terpenting dalam suatu organisai supaya bisa mengatur dalam setiap kinerja yang ada dalam suatu sistem dan tujuan disuatu perusahaan atau disuatu lembaga.



1.4  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan beberapa masalah yaitu:
a)      Bagaimana pemberian insentif kepada aparat Desa di Kecamatan Cisayong?
b)      Bagaimana fungsi motivasi internal kepada aparat Desa di Kecamatan Cisayong?
c)      Bagaimana pelayanan yang diberikan oleh aparat Desa terhadap masyarakat di Kecamatan Cisayong?
d)     Bagaimana tugas pokok dan fungsi aparat Desa di Kecamatan Cikatomas?

1.5  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
a)      Untuk mengetahui pemberian insentif kepada aparat Desa di Kecamatan Cisayong.
b)      Untuk mengetahui fungsi motivasi internal kepada aparat Desa di Kecamatan Cisayong.
c)      Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan oleh aparat Desa terhadap masyarakat di Kecamatan Cisayong
d)     Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi aparat Desa di Kecamatan Cisayong.



1.6  Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu ada 2 (dua) :
a)      Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan, wawasan dan referensi.
b)      Praktis
1)      Bagi akademik STIE-LM
Penelitian ini diharapkan mampu untuk dijadikan sarana acuan dalam meningkatkan dan menambah wawasan mengenai  insentif dan motivasi di kalangan mahasiswa.
2)      Bagi penulis
Penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) kususnya mengenai penerapan insentif dan motivasi internal aparat Desa dikecamatan Cisayong.
3)      Bagi aparat desa dikecamatan cikatomas
Hasil penelitian ini juga, diharapkan dapat membantu penerapan pemberian insentif dan motivasi yang efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja aparat desa.
4)      Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan tambahan wacana pemberian insentif dan motivasi internal terhadap kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.
1.7  Landasan teoritis
1.      Pengertian Insentif
Pengertian Insentif adalah penghargaan berupa tambahan pendapatan tertentu atau dalam bentuk lainnya yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan atau kelompok kerja pegawai atas performance atau kinerjanya. (William. E Lugich,1996 : 121).
2.      Pengertian Motivasi
Kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. (Weiner, 1990) yang dikutif Eliot et al. (2000).

1.8  Kerangka Pemikiran
Menurut Handoko, (2006:176). Mengemukakan bahwa:
Insentif adalah perangsangan yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah diterapkan.
Sudah banyak diketahui bahwa, setiap organisasi baik yang bergerak dalam bidang bisnis maupun non bisnis sudah pasti memanfaatkan sumber daya manusia dalam pengelolaannya, mulai tahap awal sampai tahap akhir. Untuk itu organisasi dalam pemanfaatan sumber daya manusia harus mempertimbangkan motivasi pegawainya, agar didalam pelaksanaan kegiatannya tidak mengalami hambatan -hambatan yang dapat menjadi permasalahan yang imbasnya dapat menghambat kegiatan didalam organisasi.
Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 2007: 73), menyebutkan bahwa :
Motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, motivasi di tandai dengan munculnya, rasa/”feeling” yang relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tinggkah laku manusia, motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. 

1.9  Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti membuat suatu hipotesis yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif dan motivasi terhadap kinerja aparat desa pada kecamatan Cisayong. Secara statistik hipotesis dalam penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
; r 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif terhadap kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.
; r  0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif terhadap kinerja aparat desa pada kecamatan Cisayong.
; r = 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi internal terhadap kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.
; r  0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi internal terhadap kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.
; r = 0 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif dan motivasi internal terhadpa kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.
; r  0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara insentif dan motivasi internal terhadap kinerja aparat desa dikecamatan Cisayong.

1.10 Metode Penelitian
Metode penelelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode komparatif.
“Metode Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. (Sugiono, 2003; 11).
Jenis penelitianya adalah studi kasus karena hasil dari penelitian yang digeneralisasikan sehingga bisa untuk lokasi yang mempunyai tujan yang sama.

1.11 Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi adalah jumlah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari yang kemudian ditarik kesimpulanya. (Sugiono, 2003:73).
Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh karyawan dikecamatan Cisayong yang berjumlah 15 orang.
b.      Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiono, 2003:73).
Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh karyawan atau pegawai aparat desa di kecamatan Cisayong, karena populasinya relatif sedikit sehingga diambil seluruhnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan oleh Suharsimi (1996:120) bahwa:
“apabila besar penduduk subjek kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, tetapi jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil antara 10,15% atau 10,25% dari populasi”.

1.12 Definisi Oprasional Variabel
Untuk memudahkan menganalisis data dalam penelitian ini, maka variabel yang ada dioprasionalkan sebagai berikut :

Tabel I
Oprasional Variabel


Variabel
Dimensi
Indikator
Insentif
(X)
Jabatan atau kedudukan \
Prestasi kerja
Laba perusahaan

Melihat dari peningkatan kualitas dan efektivitas kerja.

Motivasi internal
(Y)
Kematangan pribadi

Motivasi paling tinggi dalam insentif dan SDM yang digunakan dalam kualitas kerja

Sumber : Malayu SP. Hasibuan (2003)

1.13 Teknik Pengumpulan Data
            Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data  sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari subjek dan objek penelitian. Data primer diperoleh dari hasil sebagai berikut ini:
a)    Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung terhadap subjek atau objek dan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung di kantor kecamatan Cisayong.
b)   Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak yang berwenang dikecamatan Cisayong.
c)    Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden mengenai penerapan insentif dan motivasi internal dikecamatan Cisayong.
                 Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari pihak lain. Data skunder `diperoleh dari:
a.    Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari catatan interen instansi atau organisasi dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari buku dan catatan mengenai insentif dan gaji pegawai.
b.    Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur, catatan kuliah dan sumber sumber lain yang relevan dengan masalah yang diteliti.

1.14 Instrumen Penelitian
            Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dan disebut juga dengan teknik penelitian. Adapun instrumen penelitian dari aparat desa kecamatan Cisayong yaitu:

Sarana Prasarana
Barang
Keadaan
Jumlah
Baik
Tidak Baik
Meja
Baik
-
10
Kursi
Baik
-
10
Printer
Baik
-
3
Mesin Foto Copy
Baik
-
1
Komputer
Baik
-
5





1.15 Teknik Analisis Data
            Analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategoridan satuan uraian dasar. (Platto, 1980:268).
            Data-data yang diperoleh dilakukan proses pengolahan data primer yang akan di sajikan dalam bentuk tabulasi untuk di analisis.
a.       Apabila sebaran data dalam penelitian ini normal maka menggunakan product moment pearson (Sugiono, 2002:80), yaitu:
r =
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
x = Skor konpensasi
y = Skor motivasi karyawan
n = Jumlah responden
b.      Apabila sebaran data dalam penelitian ini tidak normal, maka akan menggunakan fungsi korelasi Rank Spearman (Sugiono, 2002:80), yaitu:
= 1-
Keterangan:
x = Koefesien korelasi rank order spearman
y = Selisih peringkat antara ranking x dan y
n = jumlah responden
c.       Apabila datangnya tidak normal dan rank/peringkat data yang sama lebih dari 20%, maka rumus korelasi yang digunakan adalah rangking order spearman kembar (sidney siegel), yaitu:
=
Keterangan :
Koefesien korelasi rank order spearman kembar
= Jumlah ranking yang sama pada variabel x
= Jumlah ranking yang sama pada variabel y
= Selisih peringkat antara ranking x dan y
                     Untuk mengetahui tinggi rendahnya korelasi digunakan kriteria :
                        0,00-0,020 = Korelasi sangat rendah
                        0,21-0,40   = Korelasi rendah
                        0,41-0,60   = Korelasi sedang
                        0,61-0,80   = Korelasi tinggi
                        0,81-1,00   = Korelasi sangat tinggi, (Sumber : Sugiono, 2002:216).














1.16 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Bulan dan Minggu
November
Desember
Januari

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Membuat Proposal


ü   









Merepisi Proposal












Sidang proposal












Dikumpulkan Proposal
























DAFTAR PUSTAKA


Purnama Alamsyah, Doni. 2007. Sistem Pengaruh Insentif dan Motivasi Internal terhadap Kinerja. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT Toko Gunung Agung.

No comments:

Post a Comment