TUGAS QUIZ VI MATA KULIAH
MANAJEMEN PEMASARAN 1
DosenPengampu :
H. M.A WihermanaRustaman, S.E, M.Si
DI SUSUN OLEH :
NAMA
:
ANANG KUSMAWAN
NIM : 1210002
PROD I
: MANAJEMEN III/B
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH
PONDOK
PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA
2013/2014
QUIZ – VI MANAJEMEN PEMASARAN 1
1.
Segmentasi
itu penting dilakukan karena tidak semua perusahaan mampu melayani konsumen
dengan beragam latar belakang. Segmentasi bisa mengarahkan perusahaan untuk melayani
target market. Menurut anda, apa yang melatarbelakangi perusahaan memilih suatu
segmen tertentu?
Apa yang perlu
disiapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan segmen?
Jawaban ?
Segmentasi
diperlukan oleh sebuah perusahaan karena tidak semua perusahaan mampu melayani
konsumen dengan beragam latar belakang. Berikut hal-hal yang melatar belakangi
perusahaan memilih suatu segmen tertentu :
a. Demografi
Industri : Industri jenis apa yang akan
kita layani ?
Ukuran perusahaan : Seberapa besar ukuran
perusahaan yang kita layani ?
Lokasi : Area mana yang akan kita layani
?
b. Variabel
Operasi
Teknologi : teknologi seperti apa yang
kita fokuskan untuk melayani customer?
User atau Non user status : Apakah kita
akan melayani user yang besar, menengah atau user kecil ?
Kemampuan Customer : Apakah kita akan
melayani user dengan banyak layanan atau sedikit layanan saja ?
c. Purchasing
Approaches
Organisasi dalam purchasing apakah
tersentralisasi atau desentralisasi
Organisasi yang berpengaruh : Apa organisasi yang paling berpengaruh di customer apakah engineering, financial atau yang lainnya ?
Organisasi yang berpengaruh : Apa organisasi yang paling berpengaruh di customer apakah engineering, financial atau yang lainnya ?
Relationship : Harus dengan relationship
yang kuat atau lebih cenderung biasa-biasa saja ?
Purchasing policies : Apakah lebih
prefer ke leasing, kontrak, pembelian langsung atau lelang ?
Purchasing criteria : Apakah kita
melayani perusahaan yang mengutamakan kualitas, layanan ataukah harga yang
kompetitif ?
d. Situational
Factors
Urgency : Apakah kita melayani
perusahaan yang membutuhkan pelayanan cepat ?
Aplikasi spesifik : Apakah kita akan
fokus pada aplikasi produk tertentu atau merata pada semua produk ?
Ukuran atau order : Apakah kita akan
fokus pada order yang kecil atau besar ?
e. Personal
Characteristics
Buyer-seller similarity : Apakah kita
harus melayani perusahaan yang orang-orangnya memiliki nilai yang sama ?
Attitude toward risk : Apakah kita harus
melayani perusahaan yang risk taking atau risk avoiding ?
Loyalty : Apakah kita harus melayani
perusahaan yang memiliki loyalitas kepada supliernya ?
Dalam mengembangkan
segmentasi beberapa hal perlu dikembangkan oleh perusahaan. Berikut
langkah-langkah yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan
segmentasi :
Ø Needs-Based
Segmentation, mengelompokan customer pada kebutuhan yang sama.
Ø Segment
Identification, pada setiap kebutuhan customer yang sama tentukan kondisi
demografi, lifestyle, kebiasaan penggunaan.
Ø egment
Attractiveness, tentukan apa yang membuat perusahaan tertarik untuk
berkecimpung di pasar tersebut termasuk di dalamnya perkembangan pasar, kompetisi
dan akses ke market.
Ø Segment
Profitability, tentukan perencanaan keuntungan yang akan diperoleh.
Ø Segment
Positioning, buatlah “value proposition.”
Ø Segment
Acid Test, Ujicobakan produk anda di pasar dengan sampel.
Ø Marketing
Mix Strategy, kemudian kembangkan segmentasi ke semua aspek marketing mix :
Product, Price, Promotion and Place.
Kemudian
perusahaan harus menerapkan segmentasi yang positif, dengan kriteria :
a. Measureable, terukur
b.
Substantial, memberikan keuntungan
c.
Accessible, mampu terlayani oleh perusahaan
d.Differentiable,
dapat dibedakan antara segmen yang satu dengan segmen yang lain
e.
Actionable, mampu dilakukan oleh perusahaan
2. Budaya lokal merupakan
aspek penting dalam memengaruhi perilaku konsumen. Bagaimana budaya lokal
dipahami oleh pemasar dan bagaimana aplikasinya dalam mengembangkan strategi
pemasaran?
Jawaban :
Benar sekali
budaya lokal merupakan aspek yang penting dalam memengaruhi perilaku konsumen.
Dan setiap pemasar harus memahami budaya lokal ini. Sebagai contoh kebudayaan
di Indonesia adalah mengutamakan kekeluargaan. Dimana produk-produk yang
mengusung kebersamaan dalam keluarga pasti laris manis. Sebagai contoh mobil
Kijang, Avanza, Xenia dan grand Livina yang bisa menampung banyak anggota
keluarga (7 seater) cukup laris di pasaran. Di sisi lain teh sariwangi juga
memperlihatkan indahnya kebersamaan dalam keluarga dalam setiap iklannya. Juga
coca cola dan beberapa produk Indomie di saat bulan puasa dan menjelang lebaran
juga mengusung tema-tema keluarga.
Setiap
kebudayaan sendiri sebenarnya terdapat sub bagian yang disebut sub kebudayaan
yang target pasarnya lebih spesifik. Termasuk dalam Sub budaya adalah
kewarganegaraan, agama, ras dan lokasi geografis. Kembali ke industri otomotif
: Negara-negara asia mungkin tidak membayar mahal
untuk safety dibandingkan dengan mobil-mobil yang dipasarkan di
daerah Eropa. Dan kenyamanan cenderung lebih diutamakan pada mobil-mobil Eropa.
Juga sub kebudayaan lokal yang mengutamakan kekeluargaan membuat mobil Avanza
diminati di Indonesia.
3. Apa yang dimaksud
dengan “produk baru” dan mengapa suatu produk baru dapat menjadi kunci untuk
bertahan dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan? Apa yang menyebabkan
suatu produk baru menemui kegagalan? Jelaskan dan berikan contohnya !
Jawaban :
PRODUK
BARU Sebuah
layanan, baik atau ide yang " dirasakan " oleh beberapa pelanggan
potensial seperti baru Mungkin. telah tersedia selama beberapa waktu, tetapi
banyak pelanggan potensial belum mengadopsi produk ataupun memutuskan untuk
menjadi user biasa dari produk.
Produk
baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products)
yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi
pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler
(2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
v produk
baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
v produk baru dengan pertama kali memasuki pasar
yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
v produk baru hasil modifikasi produk lama (additions
to existing product lines),
v produk baru untuk menggantikan produk yang ada
untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to
existing products),
v produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar
baru atau segmen baru (repositionings),
v produk baru dengan harga lebih rendah (cost
reductions).
Menurut
Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan
perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan
pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products).
Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini
produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi
30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai
produk yang dipandang paling berhasil.
mengapa suatu produk baru dapat menjadi kunci untuk bertahan
dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan?
Karena
demikian banyak produk-produk yang gagal, perusahaan-perusahaan antusias untuk
mempelajari bagai mana meningkatkan kemungkinan berhasilnya produk baru
mereka.. Salah satu pendekatan adalah dengan mengidentifikasi
produk-produk baru yang berhasil dan mentukan kesamaannya. Coper dn
Kleinschimiddt telah mengiktisarkan banyak penelitian mengenai
keberhasilan produkbaru. serta melakukan penelitian atas 200 peluncuran produk
baru yang berhasil dengan tehnologi menengah sampai dengan tehnologi tinggi
untuk melihat faktor-faktor yang sama dimiliki produk yang berhasil dan tidak
dimiliki produk yang gagal. Mereka menemukan bahwa faktor keberhasilan
utama adalah produk superior yang unik ( misalnya mutu
lebih tinggi, kemampuan baru , nilai guna lebih tinggi , dan lain-lain).
Khususnya
produk yang memeiliki keunggulan yang lebih tinggi kemungkinan berhasil
98 %, di bandingkan dengan keunggulan produk menengah (58%), atau keunggulan
minimal 18 % . Faktor kunci keberhasilan lainnya adalah konsep
produk yang didefinisikan dengan baik sebelum pengembangan, dimana
perusahaan secara cermat menemukan dan menilai pasar sasaran,persyaratan produk
, dan mamfaatnya sebelum meneruskan usaha. Faktor lain adalah sinergi
teknologi dan pemasaran , mutu pelaksanaan dalam semua tahap dan daya
tarik pasar .
Madique
dan Ziger, dalam studi terpisah mengenai peluncuran produk yang ber hasil dalam
industri elektronika (dimama keberhasilan produk didefinisikan
sebagai berhasil memenuhi atau melebihi titik impas finansial)menemukan delapan
faktor yang bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru. Secara rinci ,
mereka mendapatkan bahwa keberhasilan produk semangkin besar
: dengan semangkin tinnginya pemahaman atas kebutuhan konsumen ,semangkin
tinggi rasio kinerja terhadap biaya , semangkin awal produktersebut
diluncurkan diluncurkan dibanding para pesaingnya , semangkin besar marjin
kontribusi yang di harapkan , semagkin banyak yang di keluarkan untuk
mengumumkan dan meluncurkan produk , dan semangkin besar dukungan manajemen
puncak.
Apa yang menyebabkan suatu produk baru menemui kegagalan?
Jelaskan dan berikan contohnya ?
Ada banyak faktor . Seoorang eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan
suati ide walaupun hasil negatif berdasarkan penelitian pemasaran. Atau mungkin
ide bagus tetapi terlau tinggi dalam memperkirakan ukuran pasarnya. Atau suatu
produk tidak dirancang dengan baik. Atau produk tersebut tidak diposisikan
dengan tepat sasaran,tidak diilankan secara efektif, atau harganya terlalu
tinggi,.
Sering terjadi biaya pengembangan produk baru lebih tinggi dari pada yang
di perkirakan, atau pesing membalas dari yang di perkirakan.
Pengembangan Produk baru yang berhasil di halangi oleh banyak faktor.
Pengembangan Produk baru yang berhasil di halangi oleh banyak faktor.
v Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu : mungkin hanya sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk
dasar seperti baja, sabun cuci , dan sebagainya.
v Pasar yang terbagi-bagi : Persaingan tajam menyebabkan pembaigan pasar. Perusahaan harus
mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih klecail , dan ini
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuktiap produknya.
v Kendala sosial dan pemerintah ; Produk baru
harus dapat memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan
pemerintah telah memp[erlambat inovasi dalam industri obat dan telah memperumit
rancangproduk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti industri
peralatan,kimia, mobil dan mainan.
v Mahalnya proses pengembangan produk baru. : Suatu perusahaan harus menghasilkan banyak ide produk baru agar
memperoleh beberapa yang baik.Lebih jauh lagi perusahaan harus mnghadapi
peningkatan biaya Litbang,manufatur, dan pemasaran.
v Kekurangan modal : Beberapa
perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik tidak dapat memperoleh modal yang
cukup melakukan penelitian.
v Waktu pengembangan yang lebih cepat : Para pesaing mungkin memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan
kemenangan akan diraih yang paling cepat..Perusahaan yang waspada harus
mempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang dan
manufaktur yang di bantu komputer , mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran lanjutan. Perusahaan Jepang melihat tantangan ini
sebagai'mencapai mutu yang lebih baik pada harga yang lebih rendah dengan
kecepatan yang lebih tinggi dari pada pesaing" 6) Lihat High- speed Management
for the High-Tech Age,"Fortune, 5 Maret-1984-,hal 62-68.
v Siklus hidup roduk yanglebih pendek : Jika suatu produk baru berhasil ,pesaing dengan cepat menirunya
sehingga siklus hidup produ baru menjadi pendek.
4. Jelaskan 3
karakteristik unik yang membedakan produk barang dan jasa ! Lengkapi jawaban
anda dengan menggunakan contoh !
Jawaban :
KARAKTERISTIK
PRODUK BARANG DAN KARAKTERISTIK JASA
v Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
Contoh : Salon potong rambut, penasihat hukum, dan perbaikan peralatan.
v Heteregonitas
Jasa merupakan variabel
non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu
unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu
orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen)
dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
v Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan
dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam
proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya,
sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi
tersebut.
CONTOH :
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan.
Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau
dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.
Bisnis Jasa.
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya
cukup pesat adalah:
v Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
v Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan
perbaikan
v Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
v Jasa personal/sosial: restoran, perawatan
kesehatan
v
Administrasi umum: pendidikan,
pemerintah.
5. Keputusan pembelian
yang dilakukan oleh pelanggan bisnis dan organis dipengaruhi oleh banyak pihak.
Jelaskan pihak-pihak yang mempengaruhi pembelian tersebut!
Jawaban :
Peran yang dilakukan
tersebut adalah:
v Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu;
v Influencer, adalah individu yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
v Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang
akan dibeli, bagaimana membelinya;
v Buyer, adalah individu yang
melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
v User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa
seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual
tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam
menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang
efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
v Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan
pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang
telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan
marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa
produk yang lain;
v Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang
psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena
proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
v Teori Antropologis. Teori ini juga
menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang
lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Pengertian Pemasaran
menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli
yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).
Pengertian pemasaran
menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal
ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana
masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui
tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran
tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk
(goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan,
pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.
6. Ada 4 faktor lingkungan
eksternal yang dapat mempengaruhi lingkungan pemasaran. Sebutkan dan jelaskan 4
lingkungan eksternal tersebut, serta pengaruhnya terhadap pemasaran, dan beri
contoh !
Jawaban :
v Lingkungan umum
Lingkungan umum adalah
suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun
faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada
dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan.
Lingkungan ini hanya
memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi.
Namun tetap mampu mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor
lingkungan umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Faktor
Ekonomi
Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan
ekonomi suatu Negara dan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro
seperti : inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya
factor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih
spesifik, seperti :
Ø Para
pesaing perusahaan sejenis atau sering disebut perusahaan Kompetitor
Ø Langganan
(Costumers)
Ø Pasar
tenaga kerja, organisasi memerlukan karyawan dengan bermacam-macam
keterampilan
Ø Lembaga
Keuangan
Ø Supplies
(Pemasok bahan baku)
Ø Perwakilan
pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah dengan kompleks
Melihat uraian tersebut, maka factor
ekonomi suatu Negara secara global juga akan mempengaruhi kebijakan perusahaan
dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.
b) Faktor
Sosial dan Politik
Perkembangan strata social
kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi organisasi perusahaan.
Perkembangan politik Negara yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
perkembangan ekonomi merupakan factor yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan social politik yang
terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan di
dalam organisasi perusahaan .
c) Faktor
Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.
Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.
d) Faktor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi juga akan memberikan perubahan terhadap kebijakan perusahaan.
Efisiensi pada saat melakukan produksi dan distribusi juga sangat dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin berkembangannya hal
ini maka secara tidak langsung akan menuntut management perusahaan untuk
memilih yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
e) Faktor
Demografi
Faktor tempat dan situasi alam juga
tentunya tidak bisa dipisahkan. Kondisi alam dan tata letak perusahaan yang
berkaitan dengan alam akan membutuhkan kebijakan yang harus sesuai guna
menanggulangi ancaman yang berasal dari lingkungan dan alam.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lingkungan umum tersebut adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang
lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada
di dalamnya.
v Lingkungan Industri
Lingkungan industri
adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan ancaman dari pelaku bisnis
baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara
para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan.
Secara singkat, dapat
disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan
eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki
dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional
perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
a) Ancaman
Masuknya Pendatang Baru
b) Tingkat
Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c) Tekanan
dari Produk Pengganti
d) Kekuatan
Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Analisis lingkungan
eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu
kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan
untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing
strategis.
Proses yang dilakukan
secara kontiniu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan
melakukan beberapa cara yaitu :
·
Melalui pemindaian
perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam
lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang t erjadi.
Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan-
perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil. Dengan cara
ini maka perusahaan dapat meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya
terhadap penetapan target perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.
·
Pengawasan (monitoring)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi
perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan.
Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna
dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
·
Peramalan (forecasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan
proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat,
perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan
pengawasan.
·
Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan
waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend
lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju
tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada
organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik,
tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.
7. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan harga berdasarkan persaingan ? Apa saja yang menjadi tujuan
dari penentuan harga !
Jawaban :
Harga
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk
karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P =
product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga
adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam
satuan moneter.
Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan
harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga
terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan.
YANG
MENJADI TUJUAN PENETAPAN HARGA
Penjual
barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda satu sama
lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain. Tujuan
penetapan harga menurut Harini (2008: 55) adalah sebagai berikut:
v
Penetapan harga untuk mencapai
penghasilan atas investasi. Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi
telah ditetapkan prosentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga
tertentu dari barang yang dihasilkannya.
v
Penetapan harga untuk kestabilan
harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang
kendali atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah
terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang
menurun.
v
Penetapan harga untuk mempertahankan
atau meningkatkan bagiannya dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian
pasar dengan luas tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau
justru mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan
sampai merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan bagian pasar
tersebut.
v
Penetapan harga untuk menghadapi
atau mencegah persaingan. Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar
dengan tujuan mengetahui pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini
berarti bahwa ia belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba
tersebut.
v
Penetapan harga untuk memaksimir
laba. Tujuan ini biasanya menjadi anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya
usaha mencari untung mempunyai konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas
konsumen. Padahal sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan
hidup memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa
batas.
Menurut
Machfoedz (2005: 139) “Tujuan penetapan harga meliputi :
a)
Orientasi laba: mencapai target
baru, dan meningkatkan laba;
b)
Orientasi penjualan: meningkatkan
volume penjualan, dan mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.”
Kemudian menurut Tjiptono (2002) tujuan penetapan
harga adalah :
ü
Berorientasi laba yaitu bahwa setiap
perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling
tinggi.
ü
Berorientasi pada volume yaitu
penetapan harga berorientasi pada volume tertentu.
ü
Berorientasi pada citra (image) yaitu
bahwa image perusahaan dapat dibentuk melalui harga.
ü
Stabilisasi harga yaitu penetapan
harga yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga
perusahaan dengan harga pemimpin pasar (market leader).
ü
Tujuan lainnya yaitu menetapkan
harga dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas
konsumen, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.
8. Strategi apa saja yang
dapat digunakan pemasar untuk menentukan harga sebuah produk?
Jawaban :
Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam
pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa
(Lamb,dkk 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis,
seperti tingkat harga,struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono
(2008:174) adabeberapa faktor yang
menyebabkan suatu perusahaan harus selalumeninjau kembali strategi penetapan
harga produk-produknya yang sudahada di pasar diantaranya yaitu
perubahan dalam lingkungan pemasaranmisalnya
ada pesaing besar yang menurunkan harganya dan pergeseran.
permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen. Strategipenentuan harga ( pricing)
sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk
serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing
juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau
merketing channels.
Akan tetapi,yang paling penting adalah keputusan dalam pricing harus
konsisten dengan strategi pemasaran secara
keseluruhan.
NILAI : 80
No comments:
Post a Comment