Followers

Saturday 2 January 2016

MANAJEMEN PEMASARAN



TUGAS QUIZ VI MATA KULIAH
MANAJEMEN PEMASARAN 1
DosenPengampu :
H. M.A WihermanaRustaman, S.E, M.Si


DI SUSUN OLEH :

NAMA            :  ANANG KUSMAWAN
NIM                : 1210002
PROD I            : MANAJEMEN III/B



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI LATIFAH MUBAROKIYAH

PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA

2013/2014





QUIZ – VI MANAJEMEN PEMASARAN 1


1.      Segmentasi itu penting dilakukan karena tidak semua perusahaan mampu melayani konsumen dengan beragam latar belakang. Segmentasi bisa mengarahkan perusahaan untuk melayani target market. Menurut anda, apa yang melatarbelakangi perusahaan memilih suatu segmen tertentu?

Apa yang perlu disiapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan segmen?
Jawaban ?
Segmentasi diperlukan oleh sebuah perusahaan karena tidak semua perusahaan mampu melayani konsumen dengan beragam latar belakang. Berikut hal-hal yang melatar belakangi perusahaan memilih suatu segmen tertentu :
a.       Demografi
Industri : Industri jenis apa yang akan kita layani ?
Ukuran perusahaan : Seberapa besar ukuran perusahaan yang kita layani ?
Lokasi : Area mana yang akan kita layani ?
b.      Variabel Operasi
Teknologi : teknologi seperti apa yang kita fokuskan untuk melayani customer?
User atau Non user status : Apakah kita akan melayani user yang besar, menengah atau user kecil ?
Kemampuan Customer : Apakah kita akan melayani user dengan banyak layanan atau sedikit layanan saja ?
c.       Purchasing Approaches
Organisasi dalam purchasing apakah tersentralisasi atau desentralisasi
Organisasi yang berpengaruh : Apa organisasi yang paling berpengaruh di customer apakah engineering, financial atau yang lainnya ?
Relationship : Harus dengan relationship yang kuat atau lebih cenderung biasa-biasa saja ?
Purchasing policies : Apakah lebih prefer ke leasing, kontrak, pembelian langsung atau lelang ?
Purchasing criteria : Apakah kita melayani perusahaan yang mengutamakan kualitas, layanan ataukah harga yang kompetitif ?

d.      Situational Factors
Urgency : Apakah kita melayani perusahaan yang membutuhkan pelayanan cepat ?
Aplikasi spesifik : Apakah kita akan fokus pada aplikasi produk tertentu atau merata pada semua produk ?
Ukuran atau order : Apakah kita akan fokus pada order yang kecil atau besar ?
e.       Personal Characteristics
Buyer-seller similarity : Apakah kita harus melayani perusahaan yang orang-orangnya memiliki nilai yang sama ?
Attitude toward risk : Apakah kita harus melayani perusahaan yang risk taking atau risk avoiding ?
Loyalty : Apakah kita harus melayani perusahaan yang memiliki loyalitas kepada supliernya ?

Dalam mengembangkan segmentasi beberapa hal perlu dikembangkan oleh perusahaan. Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan segmentasi :
Ø  Needs-Based Segmentation, mengelompokan customer pada kebutuhan yang sama.
Ø  Segment Identification, pada setiap kebutuhan customer yang sama tentukan kondisi demografi, lifestyle, kebiasaan penggunaan.
Ø  egment Attractiveness, tentukan apa yang membuat perusahaan tertarik untuk berkecimpung di pasar tersebut termasuk di dalamnya perkembangan pasar, kompetisi dan akses ke market.
Ø  Segment Profitability, tentukan perencanaan keuntungan yang akan diperoleh.
Ø  Segment Positioning, buatlah “value proposition.”
Ø  Segment Acid Test, Ujicobakan produk anda di pasar dengan sampel.
Ø  Marketing Mix Strategy, kemudian kembangkan segmentasi ke semua aspek marketing mix : Product, Price, Promotion and Place.
Kemudian perusahaan harus menerapkan segmentasi yang positif, dengan kriteria :

a. Measureable, terukur
b. Substantial, memberikan keuntungan
c. Accessible, mampu terlayani oleh perusahaan
d.Differentiable, dapat dibedakan antara segmen yang satu dengan segmen yang lain
e. Actionable, mampu dilakukan oleh perusahaan


2.      Budaya lokal merupakan aspek penting dalam memengaruhi perilaku konsumen. Bagaimana budaya lokal dipahami oleh pemasar dan bagaimana aplikasinya dalam mengembangkan strategi pemasaran?
Jawaban :
Benar sekali budaya lokal merupakan aspek yang penting dalam memengaruhi perilaku konsumen. Dan setiap pemasar harus memahami budaya lokal ini. Sebagai contoh kebudayaan di Indonesia adalah mengutamakan kekeluargaan. Dimana produk-produk yang mengusung kebersamaan dalam keluarga pasti laris manis. Sebagai contoh mobil Kijang, Avanza, Xenia dan grand Livina yang bisa menampung banyak anggota keluarga (7 seater) cukup laris di pasaran. Di sisi lain teh sariwangi juga memperlihatkan indahnya kebersamaan dalam keluarga dalam setiap iklannya. Juga coca cola dan beberapa produk Indomie di saat bulan puasa dan menjelang lebaran juga mengusung tema-tema keluarga.
Setiap kebudayaan sendiri sebenarnya terdapat sub bagian yang disebut sub kebudayaan yang target pasarnya lebih spesifik. Termasuk dalam Sub budaya adalah kewarganegaraan, agama, ras dan lokasi geografis. Kembali ke industri otomotif : Negara-negara asia mungkin tidak membayar mahal untuk safety dibandingkan dengan mobil-mobil yang dipasarkan di daerah Eropa. Dan kenyamanan cenderung lebih diutamakan pada mobil-mobil Eropa. Juga sub kebudayaan lokal yang mengutamakan kekeluargaan membuat mobil Avanza diminati di Indonesia.


3.      Apa yang dimaksud dengan “produk baru” dan mengapa suatu produk baru dapat menjadi kunci untuk bertahan dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan? Apa yang menyebabkan suatu produk baru menemui kegagalan? Jelaskan dan berikan contohnya !
Jawaban :
PRODUK BARU Sebuah layanan, baik atau ide yang " dirasakan " oleh beberapa pelanggan potensial seperti baru Mungkin. telah tersedia selama beberapa waktu, tetapi banyak pelanggan potensial belum mengadopsi produk ataupun memutuskan untuk menjadi user biasa dari produk.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
v  produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
v   produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
v   produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),
v   produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),
v   produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),
v   produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).
Menurut Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products). Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang dipandang paling berhasil.
mengapa suatu produk baru dapat menjadi kunci untuk bertahan dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan?
Karena demikian banyak produk-produk yang gagal, perusahaan-perusahaan antusias untuk mempelajari bagai mana meningkatkan kemungkinan berhasilnya produk baru mereka.. Salah satu pendekatan adalah  dengan mengidentifikasi produk-produk baru yang berhasil dan mentukan kesamaannya. Coper dn Kleinschimiddt telah mengiktisarkan  banyak penelitian mengenai keberhasilan produkbaru. serta melakukan penelitian atas 200 peluncuran produk baru yang berhasil dengan tehnologi menengah sampai dengan tehnologi tinggi untuk melihat faktor-faktor yang sama dimiliki produk yang berhasil dan tidak dimiliki produk yang gagal. Mereka menemukan bahwa faktor  keberhasilan utama adalah produk superior yang unik ( misalnya mutu lebih tinggi, kemampuan baru , nilai guna lebih tinggi , dan lain-lain).
Khususnya produk yang memeiliki keunggulan yang lebih tinggi  kemungkinan berhasil 98 %, di bandingkan dengan keunggulan produk menengah (58%), atau keunggulan minimal 18 % . Faktor  kunci keberhasilan lainnya adalah konsep produk yang didefinisikan dengan baik sebelum pengembangan, dimana perusahaan secara cermat menemukan dan menilai pasar sasaran,persyaratan produk , dan mamfaatnya sebelum meneruskan usaha. Faktor lain adalah sinergi teknologi  dan pemasaran , mutu pelaksanaan dalam semua tahap dan daya tarik pasar .
Madique dan Ziger, dalam studi terpisah mengenai peluncuran produk yang ber hasil dalam industri elektronika (dimama  keberhasilan produk didefinisikan sebagai berhasil memenuhi atau melebihi titik impas finansial)menemukan delapan faktor yang bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru. Secara rinci , mereka mendapatkan bahwa  keberhasilan produk semangkin besar : dengan semangkin tinnginya pemahaman atas kebutuhan konsumen ,semangkin tinggi  rasio kinerja terhadap biaya , semangkin awal produktersebut diluncurkan diluncurkan dibanding para pesaingnya , semangkin besar marjin kontribusi yang di harapkan , semagkin banyak yang di keluarkan  untuk mengumumkan dan meluncurkan produk , dan semangkin besar dukungan manajemen puncak.

Apa yang menyebabkan suatu produk baru menemui kegagalan? Jelaskan dan berikan contohnya ?
Ada banyak faktor . Seoorang eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan suati ide walaupun hasil negatif berdasarkan penelitian pemasaran. Atau mungkin ide bagus tetapi terlau tinggi dalam memperkirakan ukuran pasarnya. Atau suatu produk tidak dirancang dengan baik. Atau produk tersebut tidak diposisikan dengan tepat sasaran,tidak diilankan secara efektif, atau harganya terlalu tinggi,.
Sering terjadi biaya pengembangan produk baru lebih tinggi dari pada yang di perkirakan, atau pesing membalas dari yang di perkirakan.
Pengembangan Produk baru yang berhasil di halangi oleh banyak faktor.
v  Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu : mungkin hanya sedikit cara yang dapat meningkatkan  beberapa produk dasar seperti baja, sabun cuci , dan sebagainya.
v  Pasar yang terbagi-bagi  : Persaingan tajam menyebabkan pembaigan pasar. Perusahaan harus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih klecail , dan ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuktiap produknya.
v  Kendala sosial dan pemerintah  ; Produk baru harus dapat memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah telah memp[erlambat inovasi dalam industri obat dan telah memperumit rancangproduk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti industri peralatan,kimia, mobil dan mainan.
v  Mahalnya proses pengembangan produk baru. : Suatu perusahaan harus menghasilkan banyak ide produk baru agar memperoleh beberapa yang baik.Lebih jauh lagi perusahaan harus mnghadapi peningkatan biaya Litbang,manufatur, dan pemasaran.
v  Kekurangan modal : Beberapa perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik tidak dapat memperoleh modal yang cukup melakukan penelitian.
v  Waktu pengembangan yang lebih cepat : Para pesaing mungkin memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan diraih yang paling cepat..Perusahaan yang waspada harus mempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang dan manufaktur yang di bantu komputer , mitra strategis, pengujian konsep awal, dan perencanaan pemasaran lanjutan. Perusahaan Jepang melihat tantangan ini sebagai'mencapai mutu yang lebih baik pada harga yang lebih rendah dengan kecepatan yang lebih tinggi dari pada pesaing" 6) Lihat High- speed Management for the High-Tech Age,"Fortune, 5 Maret-1984-,hal 62-68.
v  Siklus hidup roduk yanglebih pendek : Jika suatu produk baru berhasil  ,pesaing dengan cepat menirunya sehingga siklus hidup  produ baru menjadi pendek.



4.      Jelaskan 3 karakteristik unik yang membedakan produk barang dan jasa ! Lengkapi jawaban anda dengan menggunakan contoh !
Jawaban :
KARAKTERISTIK PRODUK BARANG DAN KARAKTERISTIK JASA
v  Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
Contoh : Salon potong rambut, penasihat hukum, dan perbaikan peralatan. 
v  Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non – standar dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.


v  Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
CONTOH :
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa. 
Bisnis Jasa.
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup pesat adalah: 
v  Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan 
v  Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan 
v  Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi 
v  Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan 
v   Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.


5.      Keputusan pembelian yang dilakukan oleh pelanggan bisnis dan organis dipengaruhi oleh banyak pihak. Jelaskan pihak-pihak yang mempengaruhi pembelian tersebut!
Jawaban :
Peran yang dilakukan tersebut adalah:
v  Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu;
v   Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
v  Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya;
v   Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
v  User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

v  Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
v  Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
v   Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

6.      Ada 4 faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi lingkungan pemasaran. Sebutkan dan jelaskan 4 lingkungan eksternal tersebut, serta pengaruhnya terhadap pemasaran, dan beri contoh !
Jawaban :
v  Lingkungan umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. 
Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Namun tetap mampu mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor lingkungan umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 
a)      Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti : inflasi, kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Namun pada kenyataannya factor ini akan berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik, seperti :
Ø  Para pesaing perusahaan sejenis atau sering disebut perusahaan Kompetitor
Ø  Langganan (Costumers)
Ø  Pasar tenaga kerja, organisasi memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan 
Ø  Lembaga Keuangan
Ø  Supplies (Pemasok bahan baku)
Ø  Perwakilan pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah dengan kompleks
Melihat uraian tersebut, maka factor ekonomi suatu Negara secara global juga akan mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.
b)      Faktor Sosial dan Politik
Perkembangan strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi organisasi perusahaan. Perkembangan politik Negara yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan ekonomi merupakan factor yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan social politik yang terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan di dalam organisasi perusahaan .
c)      Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan. 
d)     Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan perubahan terhadap kebijakan perusahaan. Efisiensi pada saat melakukan produksi dan distribusi juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut management perusahaan untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
e)      Faktor Demografi 
Faktor tempat dan situasi alam juga tentunya tidak bisa dipisahkan. Kondisi alam dan tata letak perusahaan yang berkaitan dengan alam akan membutuhkan kebijakan yang harus sesuai guna menanggulangi ancaman yang berasal dari lingkungan dan alam. 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan umum tersebut adalah sekumpulan elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya. 

v  Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung mempengaruhi perusahaan. 
Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut : 
a)      Ancaman Masuknya Pendatang Baru 
b)      Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c)      Tekanan dari Produk Pengganti
d)     Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e)       Kekuatan Tawar Menawar Pemasok 
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. 
Proses yang dilakukan secara kontiniu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan beberapa cara yaitu : 
·         Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil. Dengan cara ini maka perusahaan dapat meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan target perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.
·         Pengawasan (monitoring)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
·         Peramalan (forecasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
·         Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.

7.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan harga berdasarkan persaingan ? Apa saja yang menjadi tujuan dari penentuan harga !
Jawaban :
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.

YANG MENJADI TUJUAN PENETAPAN HARGA
Penjual barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain. Tujuan penetapan harga menurut Harini (2008: 55) adalah sebagai berikut:
v  Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan prosentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari barang yang dihasilkannya. 
v  Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga. Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun. 
v  Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau justru mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan bagian pasar tersebut. 
v  Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan. Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan mengetahui pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut. 
v  Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini biasanya menjadi anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung mempunyai konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen. Padahal sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup memerlukan laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa batas.

Menurut Machfoedz (2005: 139) “Tujuan penetapan harga meliputi :

a)      Orientasi laba: mencapai target baru, dan meningkatkan laba;
b)      Orientasi penjualan: meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.”

Kemudian menurut Tjiptono (2002) tujuan penetapan harga adalah :
ü  Berorientasi laba yaitu bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang paling tinggi.
ü  Berorientasi pada volume yaitu penetapan harga berorientasi pada volume tertentu.
ü  Berorientasi pada citra (image) yaitu bahwa image perusahaan dapat dibentuk melalui harga.
ü  Stabilisasi harga yaitu penetapan harga yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga perusahaan dengan harga pemimpin pasar (market leader).
ü  Tujuan lainnya yaitu menetapkan harga dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.


8.      Strategi apa saja yang dapat digunakan pemasar untuk menentukan harga sebuah produk?
Jawaban :
Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb,dkk 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga,struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2008:174) adabeberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalumeninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudahada di pasar diantaranya yaitu perubahan dalam lingkungan pemasaranmisalnya ada pesaing besar yang menurunkan harganya dan pergeseran.
permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen. Strategipenentuan harga ( pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau merketing channels.
Akan tetapi,yang paling penting adalah keputusan dalam  pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.


NILAI : 80

No comments:

Post a Comment